Wednesday 20 September 2017

Driver Motor dengan IC L298

Driver Motor L298 



L298 adalah jenis IC atau sirkuit terpadu dengan paket multiwatt Driver Full-Bridge. terdiri dari dua driver sehingga disebut sebagai Dual Chenel Driver. dirancang untuk menerima tingkat logika standard dan Drive beban induksi seperti Relay, Selenoid, dan motor DC.

spesifikasi dan karktristik Driver L298

  • Tegangan supply max 50 Volt 
  • logic supply 4,5 Volt s/d 7Volt
  • Arus Max Up to 4 Ampere
Rekomendasi 

  • tegangan supply dibawah 45 Volt 
  • penggunaan tegangan mendekati max memiliki kecendrungan ketika terjadi peak voltage akan berimbas pada rangkain lain.
  • gunakan tegangan stabil 
  • Logic Supply rekomendasi 5 Volt
  • jika logic supply kurang dari 5 Volt dan logic kurang maksimal dapat menambahkan rangkain tambahan
  • Arus pada driver tergantung dari beban pakai

dibawah Merupakan desain PCB dan skema yang sudah di modifikasi dan bisa langsung digunakan dengan karaktristik :

  • memilik pembatas arus untuk melindungi IC jika terjadi peak current.
  • dengan PIN Enable terbuka supaya bisa menambahkan fungsi maksimal driver. fungsi ini dimaksudkan sebagai rem jika driver ini dipasang pada motor DC, dan memudahkan dalam control.
  • fungsi SEN A dan SEN B digunakan memonitoring arus Kerja pada driver dengan mngukur nilai tegangan pada R1 dan R2. pada rangkain PIN  tersebut tidak dikeluarkan dan langsung di tambah R dan ke ground. Rini berfungsi untuk membatasi arus. jadi jika driver jenis ini R1 dan R2 akan memiliki temperatur yang berbeda alias panas, itu berati beban pada driver motor cukup besar. untuk mengantispasi biar ndak terlalu panas ukuran watt pada R1 dan R2 di perbesar. 
  • apa effeknya jika dilepas R1 dan R2? effeknya memiliki kelebihan dan kekurangan dengan sarat pin SEN di ground kan.
  • kelebihannya arus driver lebih tinggi karena tanpa adanya R yang sebelumnya menghambat dan kerja bisa maksimal.
  • kekurangannya arus driver sedikit berkurang karena terhambat oleh R dan kerjanya boleh dibilang kurang maksimal tapi dalam datasheet direkomndasikan untuk memasang R pada pin SEN, kekurangan selanjutnya tidak bisa memonitoring arusnya karena pada dasarnya monitoring arus Driver itu dengan mengetahui tegangan yang ada pada R SEN, bagaimana cara mengetahui arus nya berapa Ampere atau itu sudah melebihi batas ambang dari kemampuan driver tersebut.
  • cara mengetahui arusnya dengan mengambil data tegangan pada R SEN dan meng akumulasi kondisi kondisi tertentu misal kondisi tanpa beban dan dengan beban lalu dilakukan kalibrasi untuk beberapa kondisi. catatan hasil kemungkinan tidak sama persis seperti alat ukur dan harus melakukan riset lebih lanjut dengan topik tersebut.
  • TR / Q1 dan Q2 disini difungsikan untuk menghemat pin control atau menjadikan lebih sedikit pin control dan memudahkan, untuk fungsinya masih sama dan menurut Add-Elektronik belum mendapatkan effek negatif dari pemasangan TR tersebut.

gambar skematik Driver L298


gambar 01. skematik L298

gambar PCB Driver L298



gambar PCB Driver L298

Refferensi

STMicroelectronics

Add-Elektronik


NB: Info lebih lanjut dan kalau ada yang kurang benar bisa coret coret di bawah, FB, Gmail 

link download file pcb.eagle

semoga bermanfaat 


Sunday 17 September 2017

Real Time Colck (RTC)

Real Time Clock (RTC)

Review

           RTC (Real Time Clock) adalah Jam waktu nyata, digunakan untuk menghindari kebingungan jam, karena hardware ini berfungsi sebaga pemelihara waktu. Banyak aplikasi atau Peralatan Elektronika yang menggunakan RTC, Terutama peralatan yang menampilkan waktu atau jam bisa juga peralatan tanpa menampilkan waktu tapi sistem prosesnya menggunakan waktu, sering disebut juga Timer dalam sistem. contoh peralatan yang menggunakan RTC separti komputer, smartphone, Data logger. RTC memiliki acuan Oscilasi Standar yang sudah dipatenkan agar semua pewaktu bisa sama tanpa ada yang bergerak lebih cepat atau sebaliknya.  32.768 kHz adalah standar Xtal oscilator yang digunakan.

Ada banyak Pilihan IC RTC yang tersedia di pasaran dan bisa diunakan sesuai kebutuhan, kenapa sesuai kebutuhan? karena banyak tersedia dengan berbagai feature yang berbeda tergantung fungsinya, tinggal menyesuaiakan aja. 

Add-Elakteronik akan mengulas RTC DS1307 dan berikut keterangan skematik dan pcb.


FEATURES 
  • Real-time clock (RTC) counts seconds, minutes, hours, date of the month, month, day of the week, and year with leap-year compensation valid up to 2100 
  • 56-byte, battery-backed, nonvolatile (NV) RAM for data storage 
  • Two-wire serial interface 
  • Programmable squarewave output signal 
  •  Automatic power-fail detect and switch circuitry 
  • Consumes less than 500nA in battery backup mode with oscillator running Optional industrial temperature range: -40°C to +85°C 
  • Available in 8-pin DIP or SOIC Underwriters Laboratory (UL) recognized
OPERASI

         DS1307 beroperasi sebagai perangkat slave pada serial bus. Akses diperoleh dengan menerapkan kondisi START dan memberikan kode identifikasi perangkat diikuti oleh alamat register. Register selanjutnya dapat diakses secara berurutan sampai kondisi STOP dijalankan. Ketika VCC turun di bawah 1,25 x VBAT, perangkat menghentikan akses yang sedang berlangsung dan mengatur ulang penghitung alamat perangkat. Masukan ke perangkat tidak akan dikenali saat ini untuk mencegah data yang keliru ditulis ke perangkat dari sistem toleransi. Ketika VCC jatuh di bawah VBAT, perangkat beralih ke mode cadangan baterai rendah saat ini. Setelah power-up, perangkat beralih dari baterai ke VCC saat VCC lebih besar dari VBAT + 0.2V dan mengenali input saat VCC lebih besar dari 1,25 x VBAT.

PIN DESCRIPSI
  • VCC - Primary Power Supply 
  • X1, X2 - 32.768kHz Crystal Connection 
  • VBAT - +3V Battery Input 
  • GND - Ground 
  • SDA - Serial Data 
  • SCL - Serial Clock SQW/OUT - 
  • Square Wave/Output Driver
Skematik RTC DS1307




Gambar 0.1 skematik RTC DS1307

PCB RTC DS1307



Gambar 0.2 Pcb RTC DS 1307

Cara akses RTC DS1307 source code CVAVR

Refferensi
[2] Wikipedia
[3] Eagle PCB
[4] Add-Elektronik

NB: Untuk Info lebih lanjut bisa Coret Coret dibawah atau bisa lewat Gmail, Fb dan PM

link download PCB RTC DS1307





Saturday 16 September 2017

LED VU Meter

LED VU Meter 


       Indikator volume unit (VU) atau indikator volume standar (SVI) adalah perangkat yang menampilkan representasi tingkat sinyal pada peralatan audio. Masyarakat Akustik Amerika memb standarnya pada tahun 1942 (ANSI C16.5-1942) untuk digunakan di instalasi telepon dan stasiun siaran radio. Peralatan audio konsumen sering dilengkapi meter VU, keduanya untuk tujuan utilitarian (misalnya dalam peralatan perekaman) dan untuk estetika (pada perangkat pemutaran).



Gambar 01 VU meter Kit siap pakai


VU meter ini dirancang dan dibuat dengan IC 3914 N

Features LM3914N


  • Drives LEDs, LCDs or Vacuum Fluorescents
  • Bar or Dot Display Mode Externally Selectable by User
  • Expandable to Displays of 100 Steps
  • Internal Voltage Reference from 1.2V to 12V
  • Operates with Single Supply of Less than 3V
  • Inputs Operate Down to Ground
  • Output Current Programmable from 2 mA to 30 mA
  • No Multiplex Switching or Interaction Between Outputs
  • Input Withstands ±35V without Damage or False Outputs
  • LED Driver Outputs are Current Regulated, Open-collectors
  • Outputs can Interface with TTL or CMOS Logic
  • The Internal 10-step Divider is Floating and can be Referenced to a Wide Range of Voltages 
 PCB VU Meter


gambar 02 PCB VU Meter


 Skematik VU Meter


Gambar 03 Schematic VU Meter

Ulasan
        VU meter dengan menggunakan Driver LED LM 3914N dengan10 LED kontrol dan TR sebagai penguat sinyal Audio unruk mengatasi jiga sinyal Audio sangat kecil, karena penguatan TR cukup tinggi dan mampu menguatkan sinyak kecil. VU meter ini juga dilengkapi Regulator tegangan supply untuk Driver LED nya untuk memudahkan pemberian tegangan. selain itu juga  VR (Variable Resistore) sebagai pengatur atau kalibrasi jika sinyal masukan teramat kecil atau pun terlalu besar, ini akan memberikan solusi yang tepat. kemampuan kerja VU meter bisa di coba dengan mudah karena komponen sangat umum di pasaran.

Feature VU-Meter 
  • 10 LED indicatore
  • Level penguat lebih tinggi
  • supply tegangan 12Volt - 24 Volt
  • VR kalibrasi


refferensi

[1] Texas Instrumen
[2] wikipedia
[3] Eagle PCB

NB: info lebih lanjut comen dibawah, Gmail, Fb dan like shere

download PCB Eagle VU Meter

Wednesday 13 September 2017

Voltage Regulator Collection

Voltage Regulator Collection

spesifikasi


  • Out Put Symatric +12 Volt, Gnd, -12 Volt menggunakan IC 7812 dan 7912
  • Out Put 12 Volt  DC 800mA-1200mA menggunakan IC 7812
  • Out Put  5 volt DC 800mA-1200mA menggunakan IC 7805
  • Out Put 3.3 volt DC 500mA-800mA LM1117  3.3dt
  • Out Put 5 Volt DC 2700mA-3000mA LM2596 +5.0
VRC {voltage Regulator Collection} sangatlah membantu bagi yang suka riset, main elektronik, hobi elektronika, karena didalamnya terdapa beberapa pilihan output tegangan dan sudah lumayan bagus serta setabil. 




gambar diatas merupakan hasil yang telah dibuat oleh Add-elektronik dan hasilnya bisa digunakan




gambar diatas merupakan desain pcb dan tataletak komponen VRC

NB: untuk info lebih lanjut mengenai VRC bisa comment dibawah atau via email dan FB

link download  Pcb desain Eagle

Regulator Variable High Current

Regulator Variable High Current using LM317


LM317 merupakan jenis IC yang didesain dan dibuat sebagai bentuk perlakuan dari tegangan DC/ mudahnya termasuk katagori regulator dengan type effek tegangan refferensi, maksudnya tegangan output dari regulator dipengaruhi tegangan yang masuk pada pin refferensi/Adj.

gamabar skematik regulator



gambar PCB dan tata letak komponen


gambar PCB


download PCB/Schematic eagle


Tuesday 12 September 2017

Pengujian LDR

Pengertian LDR

LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap. Naik turunnya nilai Hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya yang diterimanya. yang di maksudkan bukan ini loh Long Distance Relationship walaupun sama sama LDR ... 

kembali ke topik 
LDR juga disebut sensor cahaya, banyak aplikasi penggunaan LDR sebagai pendeteksi cahaya dengan Action yang berbeda beda misalkan sakalar otomatis untuk lampu jalan (siang hari lampu mati karena mendeteksi cahaya dan malam hari lampu nyala) ada juga untuk posisi dan arah sinar matahari. dan masih banyak. intinya bisa bermanfaaat jika dimanfaatkan dengan baik. 

cara kerja LDR sangat simpel yaitu jika LDR terkena cahaya nilai Hambatan/resistansi mengecil itu yang mnjadikan termasuk dari katagori resistor atau bahasa mudahnya resistor effek cahaya, sudah paham...?? kalau belum baca lagi.

dibawah adalah gambar bentuk fisik dari komponen LDR.


gambar 01 LDR light dependent Resistance



gambar 02 LDR konfiurasi

di atas merupakan contoh konfigurasi atau sekema atau rangkaian penggunaan LDR yang umum di gunakan. ada juga konfigurasi LDR letaknya dibawah atau ditukar dengan R2, tentu hasil nya pun berbeda, karena aplikasi penggunaan diatas mengacu pada rangkaian pembagi tegangan. variable beda hasil berbeda. Bedanya hanya nilainya di inverse dibaalik. 

dibawah adalah hasil dari pengujian LDR dengan konvigurasi seperti diatas.


tabel 01 kondisi terkena cahaya
LDR 1
data 1
data 2
data 3
R(ohm)
0.8
1.5
11.5
V(volt)
4.3
3.5
2.2


tabel 02 kondisi tanpa cahaya
LDR 3 (
data 1
data 2
data 3
R(ohm)
14000
20000
25000
V(volt)
2.1
1.8
1.6

dari data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

  • jika LDR terkena cahaya nilai resistansinya semakin keci
  • semakin terang cahaya yang terkena LDR nilai resistansinya juga semakin kecil
  • sebaliknya jika semakin redup atau cahaya yang terkena LDR semakin kecil nilai resistansinya semakain besar
  • jika terdapat catu sebagai pembanding seperti pada gambar 02 maka:
  1.  semakin kecil nilai resistansinya semakin besar hasil outputnya 
  2. semakin besar resistansinya semakin kecil nilai teangan outnya
  3. berlaku hukum ohm.
NB : jika ada kesalahan atau kesamaan dalam penulisan mohon di maafkan dan di maklumi bukan maksud meniru hanya sekedar bebagi 


Monday 11 September 2017

PSA variable dengan Atmega

PSA variable dengan mikrokontroler Atmega

        Power supply variable adalah power supply yang tegangan out putnya dapat diatur sesuai kebutuhan. Ada banyak sekali power supply variable yang sudah banyak di upload/ di internet baik yang konvensional maupun yang digital. Hari ini 9/11/2017 telah keluar versi prototype dari power supply variable digital menggunakan Atmega , pemilihan control tegangan menggunakan mikrokontroler apalagi keluarga atmega pasti dirasa seperti pemborosan. Tapi tidak sampai disini, pemborosan jika dilihat dari fungsi dan system akan sangat berbeda. Penggunaan pengolahan data memory intruksi dan kecepatan serta akurasi, bagi desainer bahkan terasa masih jauh dari cukup dan hasilnya belum begitu memuaskan. Tapi kali ini akan dibahas versi sederhana dan mudah untuk pebuatannya.

Driver / penguat

       Driver disini berfungsi sebagai pengendali lebih tepatnya penguat teangan dan arus, ada beberapa komponen didalam driver yang fungsinga meng konversi level tegangan Sinyal PWM dari mikro kemudian dikuatkan arusnya Oleh transistor Final, ada juga rangkaian yang fungsinya memotong dan mencacah pulse pwm menjadi tegangan DC murni. Jadi intinya Driver disini bias dikatakan pengendali. ….

Mikro


       Mikro disini fungsinya sebagai pemberi sinyal PWM, jika menginginkan rangkaian yang lebih sderhan bias juga sinyal PWM tanpa menggunakan mikro… jadi ndak repot repot mrogramnya.. tapi jika ingin hasilnya lebih bagus bias menggunakan mikro karena kontrolnya menurut Add lebih bias variatif dan keren.. bias juga menambahkan fitur lain..

dibawah prototipe yang sudah jadi dan bisa digunakan



 desain PCB PSA AVR  ver 1


skematik PSA AVR ver 1.2


jika menginginkan info lebih lanjut tentang projek ini bisa hub via Emal or fb
boleh juga komen di bawah

Thursday 7 September 2017

istilah digital

Microcontroller istilah 



·          CISC
·         Saat ini hampir semua mikrokontroler adalah mikrokontroler CISC (Complete Instruction Set Computer). Biasanya memiliki lebih dari 80 instruksi. Keunggulan dari CISC ini adalah adanya instruksi yang bekerja seperti sebuah makro, sehingga memungkinkan  programmer untuk    menggunakan    sebuah instruksi  menggantikan  beberapa instruksi sederhana lainnya.
·          RISC
·         Saat  ini  kecenderungan  industri  untuk  menggunakan  disain mikroprosesor RISC  (Reduced  Instruction  Set  Computer). Dengan menggunakan  jumlah instruksi  yang  lebih  sedikit,  memungkinkan lahan pada chip (silicon real-estate) digunakan untuk meningkatkan kemampuan  chip.  Keuntungan  dari  RISC  adalah  kesederhanaan disain, chip yang lebih kecil, jumlah pin sedikit dan sangat sedikit mengkonsumsi daya.
·          Eeprom - Electrically Erasable Programmable Read Only Memory
·         Beberapa mikrokontroler memiliki EEPROM yang terintegrasi pada chipnya. EEPROM ini dugunakan untuk menyimpan sejumlah kecil parameter yang dapat berubah dari waktu ke waktu. Jenis memori ini bekerja relatif pelan, dan kemampuan untuk dihapus/tulis nya juga terbatas.
·          FLASH (EPROM)
·         FLASH meberikan pemecahan yang lebih baik dari EEPROM ketika dibutuhkan sejumlah besar memori non-volatile untuk program. FLASH ini bekerja lebih cepat dan dapat dihapus/tulis lebih sering dibanding EEPROM.
·          Battery Backed-Up Static RAM
·         Memori ini sangat berguna ketika dibutuhkan memori yang besar untuk menyimpan data dan program. Keunggulan utama dari RAM statis adalah sangat cepat dibanding memori non-volatile, dan juga tidak terdapat keterbatasan kemampuan hapus/tulis sehingga sangat cocok untuk aplikasi untuk menyimpan dan manipulasi data secara lokal.
·          Field Programming/Reprogramming
·         Dengan menggunakan memori non-volatile untuk menyimpan program akan memungkinkan mikrokontroler tersebut untuk diprogram ditempat, tanpa melepaskan dari sistem yang dikontrolnya. Dengan kata lain mikrokontroler tersebut dapat diprogram setelah dirakit pada PCB.
·          Otp - One Time Programmable
·         Mikrokontroler OTP adalah mikrokontroler yang hanya dapat diprogram satu kali saja dan tidak dapat dihapus atau dimodifikasi. Biasanya digunakan untuk produksi dengan jumlah terbatas. OTP menggunakan EPROM standard tetapi tidak memiliki jendela untuk menghapus programnya.
·          Software Protection
·         Dengan "encryption" atau proteksi fuse, software yang telah diprogramkan akan terlindungi dari pembajakan, modifikasi atau rekayasa ulang. Kemampuan ini hanya dipunyai oleh komponen OTP atau komponen yang dapat diprogram ulang. Pada komponen jenis Mask ROM tidak diperlukan proteksi, hal ini dikarenakan untuk membajak isi programnya seseorang harus membacanya (visual) dari chip nya dengan menggunakan mikroskop elektron.

·          UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter) adalah adapter serial port  adapter untuk komunikasi serial asinkron.
·  USART (Universal Synchronous/Asynchronous Receiver Transmitter) merupakan adapter serial port untuk komunikasi serial sinkron dan asinkron. Komunikasi serial sinkron tidak memerlukan start/stop bit dan dapat beroperasi pada click yang lebih tinggi dibanding asinkron.
·          SPI (serial peripheral interface) merupakan port komunikasi serial sinkron.
·          SCI (serial communications interface) merupakan enhanced UART (asynchronous serial port).
·          I2C bus (Inter-Integrated Circuit bus) merupakan antarmuka serial 2 kawat yang dikembangkan oleh Philips. Dikembangkan untuk aplikasi 8 bit dan banyak digunakan pada consumer elektronik, otomotif dan indistri. I2C bus ini berfungsi sebagai antarmuka jaringan multi-master, multi-slave dengan deteksi tabrakan data. Jaringan dapat dipasangkan hingga 128 titik dalam jarak 10 meter. Setiap titik dalam jaringan dapat mengirim dan menerima data. Setiap titik dalam jaringan harus memiliki alamat yang unik.
·          Analog to Digital Conversion (A/D). Fungsi ADC adalah merubah besaran analog (biasanya tegangan) ke bilangan digital. Mikrokontroler dengan fasilitas ini dapat digunakan untuk aplikasi-aplikasi yang memerlukan informasi analog (misalnya voltmeter, pengukur suhu dll). Terdapat beberapa tipe dari ADC sbb:
                              ·         Succesive Approximation A/D converters.
                              ·         Single Slope A/D converters.
                              ·         Delta-Sigma A/Ds converters.
                              ·         Flash A/D.

·          D/A (Digital to Analog) Converters. Kebalikan dar ADC seperti diatas.
·          Comparator. Mikrokontroler tertentu memiliki ssebuah atau lebih komparator. Komparator ini bekerja seperti IC komparator biasa tetapi sinyal input/output terpasang pada bus mikrokontroller.

AVR oprator (bahasa C)

1. Oprator Assignment Oprator assignment  adalah suatu oprator penugasan yang digunakan untuk memasukan nilai kedalam suatu variabel. dil...