Wednesday 26 July 2017

pengantar elektromagnetik






Pengantar elektromagnetisem

          Dalam fisika, magnetism adalah salah satu fenomena dimana material mengerahkan daya Tarik atau kekuatan yang mempengaruhi pada bahan yang lainnya. Beberapa bahan yang menunjukan magnet terdeteksi atau terpengaruh sifat (elektromagnetik) adalah nikel, besi, cobalt nikel dan lainnya. Namun beberapa bahan dipengaruhi oleh tingkat yang lebih besar atau lebih kecil dari medan magnet. Mahnetisme juga mempunyai definisi / deskripsi lain dalam fisika, seperti gelombang elektromagnetik cahaya atau sepectrum lainnya(Brewster, 2010).

         Ahli bedah india  Sushruta, adalah orang pertama yang menggunakan magnet untuk keperluan bedah. Di cina kuno, referensi paling awal untuk magnetic terletak pada bukau abad ke-4 SM yang berjudul Book of The Devil Valley Master; (Louen-heng)membuat jarum suntik (lodestone attack) antara tahun 20 – 100M. Ilmuan Cina kuno Shen Kou (1031-1095) adalah orang pertama yang menulis kompas jarum magnetic dan meningkatkan keakuratan navigasi dengan menggunakan konsep astronomi dari utara (Dream Pool Essay, AD1088)(Brewster, 2010).

        Alexander Neckham, pada tahun 1187, adalah orang pertama di Eropa yang mendeskripsikan kompas dan penggunaannya untuk navigasi. Pada tahun 1269,  peter pergrius de Maricourt  menulis “ Epistola de Magnete” , risalah yang masih ada menggamabrkan sifat-sifat magnet. Pada tahun 1282, sifat magnet dan kompas sering dibahas oleh Al-Ashraf, seorang fisikawan Yaman, astronomi dan ahli georafi. Pada tahun 1600,William Gilbert “De Magnet, Magneticisque Corporibus (di magnet dan di magnetic bodie and di magnet besar bumi). Dalam pekerjaanya dia menggambarkan banyak eksperimennya dengan model bumi yang disebut Terrella   dari eksperimennya, dia menyimpulkan sendiri bahwa bumi itu magnetic dan ini alas an kompas menunjuk utara ( sebelumnya, beberapa percaya itu adalah bintang tiang (Polaris) atau pulau magnet yang besar di kutub utara yang menark ompas)(Brewster, 2010).

         Pemahaman tentang hubungan antara listrik dan megnetisme dimulai pada tahun 1819 oleh Hans Christian Oersted, seorang professor di Universitas of Copenhagen, yang menemukan bahwa arus listrik dapat mempengaruhi jarum kompas. Percobaan ini dikenal dengan eksperimen Oersted. Beberapa percobaan lain menyusul, Andre-marie Ampere. Carl Friedric Gauss, Michael Faraday, dan lainnya menemukan hubungan yang lebih jauh antara magnet dan listrik(Brewster, 2010).
James Clerk Maxwell  disintesis “persamaan Maxwell” pemersau listrik, dan optic masuk kebidang elektromagnetisme. Pada tahun 1905, Albert Einstein  menggunakan hukum-hukum ini untuk memotivasi teorinya tentang relativitas khusu, yang mengharuskan agar hokum hokum tersebut berlaku benar dalam semua kerangka acuan. Elektrimagnetisme ters berkembang sampai abad ke 20, digabungkan dengan teori gauge yang lebih mendasar, elektrodinamika quantum, teori elektrolit, dan akhirnya model standard(Brewster, 2010).

Magnet dan Bahan Magnet

        Magnet adalah material atau benda yang menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini tidak terlihat dan menyebabkan property paling menonjol; gaya yang menarik bahan magnet terdekat, atau menarik kembali magnet lainnya, magnet permanen terjadi secara alami di beberapa bebatuan, namun sekarang leih umum diproduksi. Agnet lunak atau mgnet tidak kekal adalah megnet yang sebelumnya tidak memiliki sifat kemagnetan dan di isi dengan sifat kemagnetan makanya tidak kekal(Brewster, 2010).

        Bahan magnetic lunak sering digunakan dalam elektromagnetik, uuntuk meningkatkan medan megnet dari kawat yang membawa arus lisrik dan melilit, medan magnet lunak meningkat seiring peningkatan arus(Brewster, 2010).

        Dua ukuran sifat megnetik material adalah momen magnetic dan megnetisasinya. Bahan tanpa momen magnet biasa, dengan adanya medan magnet, akan tertarik (paramagnetic), atau ditolak (diamagnetic). Oksigen cair bersifat paramagnetic, grafit bersifat diamagnetic. Paramagnetic cenderung mengintensifkan medan magnet disekitar mereka, sedangkan diamagnet cenderung melemahkannya. Magnet lunak yang sangat tertarik pada medan magnet, dapat dianggap sangat paramagnetic, superkkonduktor, yang sangat ditolak oleh medan magnet, dapat dianggap sangat diamagnetic(Brewster, 2010).

Medan magnet

        Medan magnet biasanya dilambangkan (B) disebut medan (fisika) karna memiliki nilai disetiap titik diruang jarak. Medan magnet di titik tertentu ditentukan oleh dua sifat:
  1.  Arahnya berbeda disetiap orientasi jarum kompas
  2. Besarnya juga disebut kekuatan, yang sebanding dengan seberapa kuat menarik jarum kompas disepanjang ara itu.(Brewster, 2010)

Arah dan besarnya membuat B menjadi vector, B adalah bidang vector. (B juga dapat bergantung pada waktu. Kekuatan medan megnet diberikan dalam teslas(Brewster, 2010).

Momen magnet

        Sebuah momen magnet disebut juga dipol magnet, dan biasanya dilambangkan (p) adalah vector yang menandai sifat keseluruhan magnet. Untuk magnet batang, arah titik momen magnetic dari kutub utara magnet ke kutub selatannya, sebuah magnitude besar berkaitan dengan seberapa kuat dan seberapa jauh jarak kutub ini. Dalam satuan SI, momen magnetic ditentukan dalam bentuk A*m2 . sebuah magnet keduanya menghasilkan medan magnetnya sendiri dan merespon medan magnet(Brewster, 2010).

        Kekuatan medan magnet yang dihasilkan pada itik tertentu sebanding dengan besarnya momen magnetiknya. Selain itu bila magnet dimasukan ke magnet “eksternal” yang dihasilkan oleh sumber yang berbeda, ia tnduk pada kekuatan yang cenderung mengarahkan momen magnetic sejajar dengan medan. Jumlah kekuatan ini sebanding dengan momen magnetic dan medan “external”. Magnet juga dapat dikenakan gaya yang mendorongnya ke satu arah atau yang lain, sesuai dengan posisi dan orientasi magnet serta sumbernya(Brewster, 2010).

referensi
Brewster, H. D. (2010). Electromagnetism. New Delhi - 110002 (India).


Sunday 23 July 2017

Hukum Ohm



Ohm’s Law

      Sirkuit listrik terbentuk saat jalur konnduktif diciptakan untuk memungkinkan electron bebas terus menerus berpindah(Tony R. Kuphaldt, n.d.). Gerakan electron bebas yang terus menerus melaliu konduktor disebut Arus. Tegangan adalah ukuran spesifik energy potensial yang selalu relative antara dua titik. Saat ini kita brbicara tentang jumlah tegangan ang berada di sirkuit , kita mengacu pada pengukuran berapa banyak energy potensial yang dad untuk memindahkan electron pada satu titik tertentu ke titik sirkuit lain. 
     
      Tanpa mengacu pada dua titik tertentu(Tony R. Kuphaldt, n.d.). Electron bebas cenderung bergerak melalui konduktor melalui beberapa derajat gesekan, atau penolakan (perlawanan) terhadap gerakan. Jumlah arus pada dalam rangkaian tergantung pada jumlah voltase yang tersedia untuk memotivasi electron dan juga hambatan pada rangkaian yang melawan electron(Tony R. Kuphaldt, n.d.). Untuk dapat membuat pernyataan yang berarti tentang jumlah ini pada rangkaian, kita harus bias menggambarkan jumlah electron dengan cara yang sama seperti kita dapat mengukur massa, sushu, volume, panjang, atau jenis fisik lainnya. Missal kita menggunakan derajat Fahrenheit atau derajat celcius(Tony R. Kuphaldt, n.d.). Berikut adalah unit pengukuran standard untuk arus listrik, voltase, dan tahanan(Tony R. Kuphaldt, n.d.).

     “Simbol” yang diberikan untuk setiap kuantitas adalah huruf alphabet standar, yang digunakan untuk mewakili kuantitas dalam persamaan aljabar(Tony R. Kuphaldt, n.d.). Setiap unit pengukuran diberi nama berdasarkan eksperiment terkenel dalam bidang listrik: Amp seelah orang prancis Andre M. Ampere, Volt setelah Alessandro Volta Italia, dan Ohm setelah Georg Simon Ohm dari jerman(Tony R. Kuphaldt, n.d.). Symbol matematis untuk setiap kuantitas juga bermakna(Tony R. Kuphaldt, n.d.). Symbol “R” untuk hambatan dan “V” untuk tegangan serta “E” untuk voltase (E adalah Electromotive Force). 
     
        Dari penelitian tampaknya ada beberapa perselisihan mengenai symbol “E” dan “V”, dari beberapa referensi mengenai symbol tersebut bahwa symbol “E” untuk mewakili tegangan pada sumber (seperti batrei atau generator) dalam keterangan lain maksud dari symbol “E” bermakna (Tegangan Jepit), symbol “V” mewakili tegangan sumber lain (sumber yang belum memiliki kejelasan, intinya sumber tegangan “menurut penulis”)(Tony R. Kuphaldt, n.d.). simbol ini dinyatak dalam huruf capital, kecuali dalam kasus dimana kuantitas  (terutama voltase atau arus) kondisi dalam waktu yang singkat (seketika, kejut, peak), misalnya, tegangan batterai yang setabil dilambangkan dengan huruf capital “E”, sedangkan puncak tegangan sambaran petir pada saat yang sangat cepat dilambangkan dengan huruf kecil “e” atau”v” ntuk menentukan nilai itu pada satu momen saja(Tony R. Kuphaldt, n.d.). Salah satu dasar pengukuran listrik, sering diajarkan dalam elektronika tapi jarang digunakan kemudian, adalah unit coloumb, yang merpakan ukuran listrik. 1 coulomb muatanya setara 6.250.000.000.000.000.000 elektron, Symbolnya “Q” coulomb(Tony R. Kuphaldt, n.d.).

    Hubungan antara arus, tegangan, dan hambatan disebut hokum ohm, ditemukan oleh Georg Simon Ohm dan diterbitkan makalahnya pada tahun 1827, The Galvanic Circuit Investigated Mathematically. Penemuan utama Ohm adalah bahwa jumlah arus melalui konduktor logam dalam rangkaian berbanding lurus dengan Voltase/tegangan dengan suhu tertentu(Tony R. Kuphaldt, n.d.). Ohm mengungkapkan penemuanya dalam bentuk persamaan sederhana, menggambarkan bagaimana voltase/tegangan, arus, dan resistansi saling terkait:


E merupakan symbol Voltase (Volt)
I merupakan symbol arus (Ampere)
R merupakan symbol resistansi (Ohm)


Persamaan sederhana dari Ohm’s Law


Dari sirkuit diatas, hanya memiliki satu sumber tegangan (batterai, sebelah kiri). Sumber berlawanan dengan arus (lampu sebeleh kanan). Hal ini memudahkan dalam penerapan hokum Ohm(Tony R. Kuphaldt, n.d.). Jika kita mengetahui nilai dua dari tiga besaran (tegangan, arus, dan hambatan) di sirkuit ini kia bias menggunakan hokum Ohm untuk menentukan yang ketiga. Dalam gambar dibawah kita akan menghitung jumlah arus dalam sebuah rangkaian:



Berapakah arus yang mengalir I=???.



Dalam contoh yang kedua bagaimana kita mencari nilai resisitansi pada rangkaian dibawah, dengan nilai voltase dan arus yang sudah diketahui:



R yang dimaksud adalah beban/ hambatan dan pada gambara adalah Lamp atau R lamp=??..




Dalam contoh ketiga kita akan mencari dan mengetahiu nilai E atau tegangan.




Hokum Ohm adalah persamaan rumus yang sedehana dan berguna untuk menganalisa rangkaian listrik. Hal ini sering digunakan dalam studi tentang listrik dan elektronika yang perlu direkomendasikan dengan serius dan sangat penting sekaligus perlu. Bagi yang belum nyaman dengan aljabar atau kesulitan, ada trik mudah untuk mengingat, bagaimanakah caranya???, memecahkan, mengingat dengan menggunakan dalam bentuk segitiga hal ini sangat umum diunakan(Tony R. Kuphaldt, n.d.). Seperti:





Jika agan tahu nilai E dan nilai I, menentukan nilai resistansi R=??, tinggal agan tutup R di segitiganya, seperti:



Jika agan tahu nilai E dan R, menentukan nilai arus I=??.. tinggal tutup I di segitiganya, seperti:



Jika agan tahu nilai R dan I, menentukan nilai voltase E=??.. tinggal tutup E disegitiganya, seperti:



Akhirnya anda harus terbiasa dengan aljabar untuk mempelajari listrik dan elektronika secara serius, tapi trik ini dapat membuat perhitungan anda lebih mudah diingat.

Review
·         V / E      merupakan symbol dari tegangan/voltase satuannya (volt)
·         I              merupakan symbol dari arus satuannya (Ampere)
·         R            merupakan symbol dari resistansi/hambatan satannya (Ohm)
·         Ohm's Law: E = IR ; I = E/R ; R = E/I


refferensi

Tony R. Kuphaldt. (n.d.). Lessons In Electric Circuits, Volume I - DC (1st ed.).






Monday 17 July 2017

PCB Printed Circuit Board

PCB (printed circuit board) dalam bahasa indonesia Papan Sirkuit Cetak disingkat jadainya PSB bacanya juga PCB/PSB. fungsinya sebagai pendukung dan penghubung komponen elektronik dengan menggunakan jalur konduktif. kenapa menggunakan PCB? intinya menurut ** biar kelihatan rapih, tapi yang terpenting mengenai penggunaan PCB adalah mengacu pada konsep sebuah elektronika. PCB menggunakan jalur konduktif, bantalan isolasi dan jalur yang terukir dari lembaran koduktor/penghantar/tembaga yang dilaminasi substrat non konduktif / isolasi.

Bagian dari sisi PCB tergantung dari sisi layer tembaga/konduktor 
Singgle layer satu sisi lapisan tembaga/konduktansi bagian luar sisi
Double layer dua sisi lapisan tembaga/konduktansi bagian luar sisi
Multi layer  tiga atau lebih lapisan tembaga/konduktansi bagian sisi dan dalam

Bahan isolasi atau penyekat pada PCB menggunakan  FR4 glass epoxy.

Awalnya PCB dirancang secara menual dengan membuat photomask pada lembaran mylar pakek myka. klo dulu diajarin nya sih digambar pakek kertas milimeter blok, setelah itu PCB di paskan ukurannya sama gambar pada kertas milimeter blok, terus setiap lubang yang nantinya jadi tempat kaki komponen, di titik pake paku, bukan di paku, dititik pake paku, kalau sdah di gamber pakek tinta permanen atau spidol permanen.

Sunday 16 July 2017

Kapasitor


Kapasitor

Kapasitor atau kondensator, suatu piranti elektronika yang sifatnya dapat menyimpan tenaga listrik selama kurun waktu yang ditentukan. kapasitor memliki dua plat (logam) sejajar atau disebut keping sejajar.


kapasitansi

satuan dari kapasitor adalah farad

kapasitansi dari kondensator ditentukan dengan rumus



Material
Dielectric Constant
εr -
Acetaldehyde (41° F)
21.8
Acetic Acid (68° F)
6.2
Acetic Acid (36° F)
4.1
Acetone (77° F)
20.7
Acetone (127° F)
17.7
Acetone (32° F)
1.0159
Acetyl Acetone (68° F)
23.1
Acetyl Bromide (68° F)
16.5
Acetyl Chloride (68° F)
15.8
Acetyle Acetone (68° F)
25.0
Acetylene (32° F)
1.0217
Air (Dry) (68° F)
1.000536
Air, Liquid (-191oC)
1.4
Alcohol, Industrial
16-31
Alumina
9.3-11.5
Aluminum Bromide (212° F)
3.4
Aluminum Fluoride
2.2
Amber
2.8-2.9
Ammonia (-74° F)
25
Ammonia (-30° F)
22.0
Ammonia (40° F)
18.9
Ammonia (69° F)
16.5
Aniline (32° F)
7.8
Aniline (68° F)
7.3
Aniline (212° F)
5.5
Araldite
3.6
Argon (68° F)
1.000513
Bakelite
3.5-5.0
Benzene (68° F)
2.3
Butane (30° F)
1.4
Carbondioxide (68° F)
1.000921
Calcium
3.0
Casting compound
2.5
Caster oil
4.7
Ceramic, MgNb2O6
21
Ceramic, ZnNb2O6
25
Ceramic, MgTa2O6
28
Ceramic, ZnTa2O6
38
Chlorine (32° F)
2.0
Chloroform (68° F)
4.8
Ebonite
2.5-2.9
Epoxy Resin (Cast )
3.6
Ethanol (77° F)
24.3
Ethyl Acetate (77° F)
6.0
Ethyl Alcohol (77° F)
24.3
R12 Dichlorodifluoromethane (70° F)
2.4
Glass
3.7 - 10
Glycerin, Liquid
47-68
Glycerol (77° F)
42.5
Granite
7 - 9
Guttapercha
4
Hard paper, laminated
4.5
Ice (-2oC)
3.2
Isoprene (77° F)
2.1
Insulation of high voltage cables
4.2
Insulation of telephone cables
1.5
Marble
8
Mica
2.5 - 7
Mineral Oil (80° F)
2.1
Nitrogen (68° F)
1.000580
Nylon
4.0 - 5.0
Oil paper
4
Olive oil
3
Paper
2.3
Paper, impregnated
5
Paper, waxed
2.5
Paraffin oil
2.2
Paraffin Wax
2.1-2.5
Petroleum
2.2
Phenolic resin
8
Plexiglass
3.2
Polyester Resin
2.8 - 4.5
Polyethylene
2.2-2.4
Polyamide
2.8
Polypropylene
2.2
Polystyrene
3
Porcelain
5.0-7.0
Pressed board
4
Pyrex Glass
4.3 - 5.0
Quartz
4.5
Rubber
3.0
Salt
3.0 - 15.0
Shellac
3.5
Silica Sand
2.5-3.5
Silicon
11.0 - 12.0
Slate
4
Soft rubber
2.5
Steatite
6
Sulfur
3.5
Polytetrafluoroethylene (PTFE)
2
Transformer oil, mineral
2.2
Transformer oil, vegetable
2.5
Turpentine
2.2
Vulcanized fibres
2.5
Water
4 - 88
Wood, Dry
2-6






AVR oprator (bahasa C)

1. Oprator Assignment Oprator assignment  adalah suatu oprator penugasan yang digunakan untuk memasukan nilai kedalam suatu variabel. dil...